Rabu, 04 Mei 2011

pendudukan jepang di indonesia

Sejarah Pendudukan Jepang
(1942-1945)
Masa penjajahan Jepang di
Indonesia dimulai pada tahun
1942 dan berakhir pada tanggal
17 Agustus 1945 seiring
dengan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh
Soekarno dan M. Hatta atas
nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang
Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman.
Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan
di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke AS dan
Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan
untuk mengamankan persediaan bahan bakar
pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai
penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang
sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan
revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir
dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan
kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat
memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno,
Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun
1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat
bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang
tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam
peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks,
penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya.
Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran
dalam penguasaan Jepang.

Latar belakang
Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai
Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan
militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus,
namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin
menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika
melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik
untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.

Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang,
mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan
seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi
Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat
tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah
ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal
selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk,
2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur,
tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada
Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan
kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki,
mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas
Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Kekuatan
yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung
oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi
direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin
armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.




Hideki Tojo Isoroku Yamamoto Chuichi Nagumo

http://en.wikipedia.org/wiki/Pearl_Harbor
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang
terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur
diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini
berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal
perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180
pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih
dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat,
karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember
1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.

Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan
negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang
menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-
sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang
Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat
penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera
sebagai sumber minyak utama.
Garis waktu 1941
• 6 Januari, Belanda menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan
beberapa tokoh nasionalis lain. Thamrin meninggal di tahanan lima
hari kemudian. Douwes Dekker diasingkan ke Suriname.
• 11 Januari - Tim perundingan Jepang yang baru dan lebih agresif di
bawah Yoshizawa tiba di Batavia.
• Februari - Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap
pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan
Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" ditolak
Van Mook.
• 14 Mei - Jepang mengirimkan sebuah ultimatum kepada
pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan
kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini.
• 6 Juni - Perundingan antara Belanda dan Jepang gagal. Pemerintah
Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan ada konsesi yang akan
diberikan kepada Jepang, dan bahwa semua produk strategis
(termasuk minyak dan karet) telah dikontrakkan untuk dikapalkan ke
Britania dan Amerika Serikat.
• 11 Juli - Volksraad membentuk sebuah milisi Indonesia.
• 25 Juli - Jepang mengumumkan pembentukan sebuah "protektorat"
atas Indochina.
• 26 Juli - Semua asset Jepang di Hindia Belanda dibekukan.
• 30 Juli - Pemerintah Belanda di pembuangan menjanjikan untuk
mengadakan konferensi tentang Indonesia setelah perang.
• 30 November - Angkatan Laut Belanda di Hindia mulai dimobilisasi.
• 5 Desember - Pemerintah Hindia Belanda mengirim permintaan
kepada Australia untuk mengirimkan pasukannya ke Ambon dan
Timor. Pesawat-pesawat Angkatan Udara Australia dan personilnya
tiba pada 7 Desember.
• 8 Desember - Jepang menyerang Malaya, mendarat di ujung selatan
Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina. Belanda,
di antara bangsa-bangsa lainnya, perang terhadap Jepang.
• 10 Desember - Kapal-kapal perang Britania, Prince of Wales dan
Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja satu
sama lain di lepas pantai Malaya.
• 16 Desember - Orang-orang Aceh yang anti Belanda mengadakan
hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya.
• 17 Desember – Pasukan yang dipimpin oleh Australia mendarat di
Timor Timur. Diktator Portugal Salazar memprotes.
• 17 Desember - Jepang melakukan serangan udara atas Ternate.
Jepang mendarat di Sarawak.
• 22 Desember – Pasukan invasi utama Jepang mendarat di Filipina.
Hatta menulis sebuah artikel surat kabar yang menyerukan agar
bangsa Indonesia melawan Jepang. • 24 Desember - Jepang menyerang pasukan-pasukan Britania di
Kuching, Sarawak.
1942
Januari
• 2 Januari - Jepang merebut kota Manila.
• 3 Januari - Jepang merebut Sabah.
• 6 Januari - Jepang merebut Brunei.
• 6 Januari – Serangan udara Jepang pertama atas Ambon.
• 10 Januari - Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan
(Tarakan) dan Sulawesi (Manado).
• 11 Januari - Jepang merebut Tarakan.
• 12 Januari - Van Mook melakukan perjalanan darurat ke Amerika
Serikat, meminta tambahan pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak
dilupakan dalam pertahanan Sekutu.
• 13 Januari - Jepang merebut Manado.
• 15 Januari - Jen. Wavell dari Britania mengambil alih komando atas
ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Britania,
Belanda, Amerika) di dalam perang.
• 16 Januari – Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji
dukungan Jepang dalam melawan Belanda.
• 23 Januari - Jepang merebut Balikpapan meskipun terdapat serangan
balasan dari Belanda dan A.S.
• 25 Januari - Jepang merebut Kendari di Sulawesi.
• 30 Januari - Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL dan
Australia menghancurkan pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang.
Kota Ambon direbut dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlanjut
hingga 2 Februari. Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia
menjadi korban, banyak di antaranya yang dibantai pada Februari
setelah ditawan.
• Pasukan Britania mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.
Februari
• 1 Februari - Jepang merebut Pontianak.
• 3 Februari - Jepang mengebom Surabaya, memulai serangan udara
terhadap sasaran-sasaran di Jawa.
• 4 Februari – Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut antara
Kalimantan dan Sulawesi): Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa
Sekutu untuk mundur hingga ke Cilacap. Jepang maju hingga ke
Sulawesi.
• 6 Februari - Jepang mulai mengebom Palembang.
• 8 Februari - Jepang mulai melakukan serangan utama atas Singapura. • 9 Februari - Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang.
• 10 Februari - Jepang merebut Makassar.
• 13 Februari - Jepang mendaratkan pasukan parasut di Palembang,
merebut kota dan industri minyaknya yang berharga.
• 15 Februari - Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando
Britania ditawan sebagai tawanan perang.
• 18 Februari - Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan Sekutu
melakukan serangan. Bali diduduki Jepang.
• 19 Februari – Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut antara
Bali dan Lombok): sebuah satuan kecil pasukan Jepang memukul
mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali.
Serangan udara pertama Jepang atas Darwin, Australia.
• 20 Februari - Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari
tentara Jepang telah menguasai Timor.
• 23 Februari – Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatra
Utara, dengan dukungan Jepang.
• Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam
kekacauan sementara Belanda melakukan evakuasi.
Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara
beberapa menit sebelum Jepang mulai mengebom pulau itu.
Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus melakukan
perang gerilya.
• 27 Februari - Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut
Jawa dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan
Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke
Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang
hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer).
Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan
Angkatan Laut India-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal
25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada
tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang
utamanya (Flagship) De Ruyter.
• 28 Februari - Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-
16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di
tiga tempat di Jawa. Pertama adalah pasukan Divisi ke-2 mendarat di
Merak,Banten, kedua adalah Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat
Indramayu dan yang ketiga adalah Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56
di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara
Belanda. Setelah merebut Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud
Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura membuat markasnya di sana.
Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak
menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara
Belanda. Maret
Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa diberitahukan oleh
mata-mata bahwa suatu kekuatan Jepang sejumlah 250.000 sedang
mendekati Bandung, sementara kenyataannya kekuatannya hanya
sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang keliru itu mungkin merupakan
bagian dari alasan mengapa Sekutu menyerah di Jawa.

Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-
kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke
penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.
• 1 Maret - Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat
di Banten.
• Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
• Serangan udara Jepang atas Medan.
• 5 Maret - Serangan udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke
Batavia.
• 7 Maret - Jepang merebut Cilacap.
• 7 Maret - Rangoon jatuh ke tangan Jepang.
• 8 Maret - Jepang merebut Surabaya.
• 9 Maret - Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van
Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten,
Panglima Tertinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan
dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak
Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal
Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus
menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal
ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan
menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure,
seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu berada di bawah
kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret
Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara
India Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara
Kekaisaran Jepang.

Para penguasa yang lain, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes
van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda bagian
timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan
diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan
Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di
Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang
tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan
oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga
warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.
• 11 Maret - Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan
Belanda yang sedang mengundurkan diri.
• 12 Maret - Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di Aceh
selesai sekitar 15 Maret.
• 12 Maret - Jepang tiba di Medan.
• 18 Maret - Jepang merebut Padang.
• 28 Maret - Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di
Kutatjane, di selatan Aceh.
Jepang melarang semua kegiatan politik dan semua organisasi yang
ada. Volksraad dihapuskan. Bendera merah-putih dilarang.
Angkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Angkatan Darat ke-25
di Sumatra (markas besar di Bukittinggi); Angkatan Laut menguasai
Indonesia timur (markas besar di Makassar).
April
Pada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang telah melarikan diri ke
bukit-bukit di Jawa Timur dan terus berperang, ditangkap oleh Jepang di
bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dimasukkan ke
kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api
terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu,
sementara masih berada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura
dinyatakan bersalah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer
Australia setelah perang.
• 7 April – Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum mati
karena memainkan lagu kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah
menyerahnya Belanda.
• 7 April - Jepang merebut Ternate.
Jepang mencoba untuk membentuk gerakan Tiga A; memulai
kampanye propaganda.

ABDACOM dibubarkan. Britania dan Amerika membagi tanggung jawab
perang: Britania akan mencoba untuk merebut kembali Malaya dan
Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan Indonesia menjadi
tanggung jawab AS (yang bekerja sama dengan Australia).
• 19 April - Jepang merebut Hollandia (kini Jayapura).
Mei
• 9 Mei - Jepang menduduki Lombok.
• 13 Mei - Jepang menduduki Sumbawa.
• 14 Mei - Jepang mendarat di Flores, pendudukan selesai pada 17 Mei. • 16 Mei - Jepang menduduki Sumba.
Juni
17 Juni – Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan
konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda.

Juli
• Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta adalah pura-
pura bekerja sama dengan Jepang. Tujuan akhirnya, sudah tentu,
bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapatkan
kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali
akan mencoba untuk menuduh Soekarno sebagai kolaborator
Jepang guna mendapatkan dukungan Britania dalam menghadapi
republik Indonesia yang baru terbentuk..
• Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak
perempuannya di Cipanas, dekat Bogor. Informasi seringkali dan
dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari
lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.
• Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepualuan
Tanimbar.
• Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta.
• Soekarno, Hatta, Sjahrir bertemu secara rahasia: Soekarno untuk
mengumpulkan massa untuk kemerdekaan, Hatta untuk menangani
hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk mengkoordinasi
kegiatan-kegiatan bawah tanah.
• Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menjadi pemimpin
pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab kepada militer
Jepang.
• 30 Juli - Jepang menduduki Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah
perlawanan di Kai.
• 31 Juli - Jepang merebut Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan oleh
KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki

Agustus, September, Oktober
• 29 Agustus - Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari
Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon.
• September, orang-orang Muslim Indonesia menolak untuk memberi
hormat kepada Kaisar Jepang di Tokyo. Peristiwa di Sukamanah,
Singaparna Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tersebut.
Haji Zaenal Mustafa mengangkat senjata kepada Jepang walaupun kemudian berhasil ditumpas dan beliau dihukum mati di Ancol.
Sebagai penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa menjadi nama jalan
terpenting di Tasikmalaya.
• Oktober, Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan
Jepang disuruh mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di
wilayah-wilayah pendudukan.
• 16 Oktober – Tentara ke-16 Jepang mengirimkan pasukan-pasukan
pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor.
• Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan
dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-
pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk
dijadikan pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia
terhadap mereka mulai berbalik.

Romusha

Sukarno

Jugun Ianfu
Baca di : Romusha dan Jugun Ianfu

Militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa
Indonesia:
1. kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga
mereka dan dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan
pembangunan dan banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-
kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
2. pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa
mengambil makanan, pakaian dan berbagai pasokan lainnya dari
keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini
menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
3. perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan
Indonesia yang dijadikan "wanita penghibur " bagi tentara-tentara
Jepang.
Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp
tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam keadaan yang buruk pula.

Namun, kejahatan-kejahatan perang di -- yang sangat serius -- pada
kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang dilakukan di Tiongkok atau
Korea pada masa yang sama. Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen.
Imamura di Jawa, secara terbuka dikritik di koran-koran Jepang karena
terlalu "lunak". Bahkan ada sejumlah perwira Jepang yang bersimpati
dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan
dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia,
hingga kepada Soekarno sendiri.

November, Desember
• November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang.
• Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada.
• 7 Desember - Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan
berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan jajahan
setelah perang selesai.
• 27 Desember - Jepang membuka kamp interniran pertama untuk
perempuan Belanda di Ambarawa.
LINK 1942
1. http://www.geocities.com/dutcheastindies/fall_sumatra.html
2. http://www.geocities.com/dutcheastindies/lesser_sunda.html
3. http://www.geocities.com/dutcheastindies/java.html
4. http://www.geocities.com/dutcheastindies/palembang.html
5. http://www.geocities.com/dutcheastindies/north_sumatra.html
6. http://www.geocities.com/dutcheastindies/riouw.html
7. http://www.geocities.com/dutcheastindies/sarawak.html
8. http://www.geocities.com/dutcheastindies/sandakan.html
9. http://www.geocities.com/dutcheastindies/tarakan.html
10. http://www.geocities.com/dutcheastindies/balikpapan.html
11. http://www.geocities.com/dutcheastindies/bandjermasin.html
12. http://www.geocities.com/dutcheastindies/borneo.html
13. http://www.geocities.com/dutcheastindies/makassar.html
14. http://www.geocities.com/dutcheastindies/menado.html
15. http://www.geocities.com/dutcheastindies/kendari.html
16. http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_dutch.html
17. http://www.geocities.com/dutcheastindies/timor_port.html
18. http://www.geocities.com/dutcheastindies/ambon.html
19. http://www.geocities.com/dutcheastindies/banda_sea.html
20. http://www.geocities.com/dutcheastindies/new_guinea.html
21. http://www.geocities.com/dutcheastindies/manokwari.html 1943
• Januari, Jepang menangkap Amir Sjarifuddin
untuk mematahkan gerakan perlawanannya.
Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno
mengintervensi dan membelanya atas nama
pribadi. Kasus Amir Sjarifuddin ini cukup unik. Ia
seorang komunis namun menerima dana dari
pemerintah Belanda untuk mendukung gerakan
perlawanan terhadap Jepang.
• 9 Februari - Jepang mengirim tambahan pasukan
ke Tanimbar, Kepulauan Kai dan Irian Barat.
• 10 Februari - Gerilyawan Autralia ditarik dari Timor Timur setelah
setahun berperang di dalam hutan.
• 9 Maret - Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat), sebuah
sayap organisasi politik. Soekarno menjadi ketuanya, Hatta dan Ki
Hadjar Dewantara salah satu anggotanya.
• Jepang membentuk sayap militer lokal, disebut Heiho untuk menjadi
unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia adalah kombinasi
antara sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan
perlakuan terhadap Heiho dan tentara Jepang.
• Juli, Jepang menangkap sekitar 1000 pejuang di Kalimantan Selatan
• 7 Juli - Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan pemerintahan
otonomi terbatas bagi Indonesia dalam pidatonya di Gambir.
• 13 Agustus - Amerika melancarkan serangan bom dari Australia
terhadap Balikpapan.
• Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula untuk menguasai
produksi gula. Para manajer Eropa dikirim kamp interniran. Di sekitar
waktu ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang
Indonesia setelah pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp
interniran Jepang.
• September, pemberontakan melawan Jepang berhasil ditumpas di
Kalimantan Selatan dan Barat.
• 8 September - Perintah dari Markas Besar Militer
Jepang di Saigon untuk membentuk "Giyugun"
(angkatan bersenjata lokal) di sepanjang Asia
Tenggara. Pada akhir peperangan, sekitar dua juta
orang Indonesia telah direkrut untuk menjadi
Giyugun atau menjadi Heiho. Jepang merasa perlu
merekrut orang lokal untuk pertahanan, karena
tentara Jepang terus ditarik untuk perang dengan
Sekutu di Pasifik.
• 3 Oktober - Jepang membentuk Giyugun di
Sumatra dan Jawa. Pasukan di Jawa disebut PETA (Pembela Tanah
Air). Banyak tokoh yang tergabung dalam PETA, termasuk Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer
tidak begitu mendukung kekuatan Jepang dibanding persiapan untuk
kemungkinan kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, ada 120.000
pejuang tergabung dalam PETA. Kelompok ini yang kemudian akan
membentuk inti Angkatan Bersenjata Indonesia.
• 24 Oktober, payung organisasi MIAI berganti nama menjadi Masyumi
(Majelis Syurah Muslimin Indonesia).
• Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap penduduk desa
(romusha), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah
beras.
• Brigade Angkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada
Camp Lejeune, North Carolina, dengan tujuan akhir merebut kembali
Hindia Belanda.
• 3 November - Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia untuk
bergabung dengan PETA.
• 10 November - Soekarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo
berangkat ke Tokyo untuk bertemu dengan Kaisar Jepang. Ini adalah
pertama kali Soekarno bepergian ke luar negeri.
• Desember, Barisan Hizbullah dibentuk oleh Jepang, sebuah angkatan
perang pemuda Muslim yang berhubungan dengan Masyumi.
Tentara Peta/Heiho disiapkan dan
dilatih oleh militer Jepang (sumber
youtube)
1945 s/d 1950 Tentara Peta melebur
menjadi BKR/TKR dan aktif pada
perang dunia II dan agresi militer
Belanda.

Bendera PETA (Bulan Bintang) dan Tentara PETA ( jelmaan dari Heiho /
Seinendan / Fujinkai )
Baca di : Galery Tentara Heiho - Peta - TKR
1944
• Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno menjadi
pemimpinnya.
• 19 April - Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh.
• 22 April - Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura).
• 9 Mei - Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat.
• 17 Mei - Serangan udara Sekutu di Surabaya.
• 21 Mei - Tentara Amerika mendarat di Biak.
• 4 Juni - Jepang melancarkan serangan balik ke Biak.
• Agustus, Barisan Pelopor yang dibentuk oleh sayap pemuda Jawa
Hokokai (setelah kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan
Benteng).
• 11 Agustus - Serangan udara Sekutu di Palembang.
• 28 Agustus - Ambon luluh lantak akibat serangan udara Sekutu.
• 8 September - Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan merdeka
dalam waktu yang tidak lama lagi.
• 8 September - tentara Amerika berhasil mengusir Jepang dari Biak.
• 15 September - Sekutu mendarat di Morotai. Otoritas Jepang mulai
mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan sebagai penasehat
saja).
• Oktober, tentara Australia mulai melancarkan serangan bom ke
Balikpapan. Jepang mengorganisir sebuah Dewan Penasehat Pusat,
serupa dengan Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif.
November, Gubernur Militer Kumashaki Harada digantikan oleh
Shigeichi Yamamoto. Pakubuwono XII menjadi Susuhunan Surakarta. 1945
Januari-April
• 14 Februari - tentara Peta di Blitar menyerang gudang senjata Jepang.
• 1 Maret - Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI), sebuah komite untuk mempersiapkan Kemerdekaan
Indonesia, diumumkan pembentukannya oleh Jepang. Anggota-
anggotanya antara lain Soekarno, Hatta, Wahid Hasyim, dll.
Pemimpinnya adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
• April, Laksamana Maeda, pimpinan intelijen Angkatan Laut di
Indonesia, mendukung perjalanan pidato keliling Soekarno dan Hatta
ke Makassar.
• 30 April - Tentara Australia dan Belanda mendarat di Tarakan.

Mei
• 3 Mei - Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di Pandrah, berhasil
membunuh seluruh tentara Jepang.
• 29 Mei - Diselengarakan sidang pertama BPUPKI yang berlangsung
sampai 1 Juni. Soepomo berpidato tentang integrasi nasional dan
melawan individualisme perorangan. Muhammad Yamin
mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim
Sarawak, Sabah, Malaya, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Hindia-
Belanda sebelum perang. Yamin juga menyarankan bahwa Indonesia
baru harus mengabaikan hukum internasional dan mendeklarasikan
semua area samudra antara pulau-pulau sebagai perairan teritorial.
Kontroversi terus berlanjut diantara peserta sidang BPUPKI mengenai
aturan Islam dalam Indonesia yang baru.

Juni
Maeda mendukung perjalanan Soekarno dan Hatta ke Bali dan
Banjarmasin untuk berpidato.
• 1 Juni - Soekarno menjelaskan tentang doktrin "Pancasila" di depan
BPUPKI.
• 10 Juni - Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara Belanda
mendarat di Sumatra Utara.
• 22 Juni - Sebuah komisi khusus dipimpin Soekarno dibentuk untuk
memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru,
dan setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang kemudian
dikenal sebagai Piagam Jakarta. Bahasa kompromi ini menyebutkan
bahwa hanya yang beragama Islam yang diwajibkan untuk mengikuti
Hukum Islam.
• 24 Juni - Tentara Sekutu mendarat di Halmahera.

Juli • Militer Jepang mengadakan pertemuan di Singapura. Merencanakan
pengalihan kekuasaan Indonesia kepada pimpinan pejuang
kemerdekaan Indonesia.
• 1 Juli - Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat Amerika
menjatuhkan bom di Watampone.
• 8 Juli - Sekolah Islam Tinggi didirikan di Jakarta (ini menjadi cikal
bakal IAIN)
• 10 Juli-17 Juli - Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk
membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia.
Hatta melakukan kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan
Irian Barat sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam Indonesia. Soekarno
mendukung Yamin. Haji Agus Salim menyarankan agar rakyat yang
berada di bawah bekas kekuasaan Inggris dan Portugis dapat memilih
apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak. Mayoritas
anggota memilih bahwa Indonesia harus memasukkan Malaya,
Sarawak, Sabah dan Timor Portugis, seluruh wilayah Hindia-Belanda
sebelum perang.
• 11 Juli - Amerika melancarkan serangan udara di Sabang.
Periode menjelang Kemerdekaan RI
• Pada 6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di
Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini
menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan
sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
• 7 Agustus - BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia).
• Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman
Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal
Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju
kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada
24 Agustus.
• Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah
mendengar berita lewat radio pada tanggal 10
Agustus 1945, bahwa Jepang telah menyerah
kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-
siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan
menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang. Saat Soekarno, Hatta dan
Radjiman kembali ke tanah air pada tanggal 14
Agustus 1945, Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun
Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan
proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang
Indonesia belum siap.
• 15 Agustus - Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan
Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang
telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan
Belanda.
• Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung
dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari
tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan
membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai
peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan
Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke
Jakarta, bertemu dengan Jenderal Moichiro
Yamamoto dan bermalam di kediaman Laksamana
Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi antara
Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa
ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa
Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak
memiliki wewenang lagi untuk memberikan
kemerdekaan.
• Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumbahan
darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI
lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang
kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

Tentara Pembela Tanah Air, kelompok muda radikal, dan rakyat
Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran
kemudian dibagi-bagikan berisi tentang pengumuman proklamasi
kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman
Proklamasi ke luar negeri.
Lokasi Rumah Babah Djiauw Rengasdengklok
Baca di : Peristiwa Rengasdengklok & Rumah Bersejarah Babah Djiaw yang
Terlupakan

Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945
"Proklamasi Kemerdekaan " di Jalan Pengangsaan Timur no.56 - 17
Agustus 1945
Baca : W.R. Soepratman Pencipta Indonesia Raya

Pasca-Kemerdekaan
Rapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26
November 1945
• 18 Agustus PPKI membentuk sebuah pemerintahan sementara dengan
Soekarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai Wakil Presiden. Piagam
Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila,
dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru.
Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra,
Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku,
dan Sunda Kecil.
• Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan
umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan membubarkan
PETA Dan Heiho. Banyak anggota kelompok ini yang belum
mendengar tentang kemerdekaan.
• 23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh
negeri
• Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata Indonesia yang
pertama mulai dibentuk dari bekas anggota PETA dan Heiho. Beberapa
hari sebelumnya, beberapa batalion PETA telah diberitahu untuk
membubarkan diri.
• 29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang telah
diumumkan pada 18 Agustus, ditetapkan sebagai UUD 45. Soekarno
dan Hatta secara resmi diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
PPKI kemudian berubah nama menjadi KNIP (Komite Nasional
Indonesia Pusat). KNIP ini adalah lembaga sementara yang bertugas
sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang
baru, Kabinet Presidensial, mulai bertugas pada 31 Agustus.

Pasukan Pengawal Sukarno yang Pertama

Sekutu
Sesuai dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara
sekutu bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki
Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir
dari daerah pendudukannya.
Menurut Sekutu sebagai pihak yang memenangkan Perang Dunia II, Lord
Mountbatten sebagai Komandan Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara adalah
orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa.
Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia
bagian Timur.
• Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh.
• 15 September 1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, ia didampingi Dr
Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara
sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration -
pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr Hubertus J
van Mook


LINK
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia:_Era_Jepang
2. Sidang dengan Bung Karno @ YouTube.com
3. The Heroes of Indonesia @ YouTube.com
4. Japanese Samurai in Indonesia @ YouTube.com
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_Occupation_of_Indonesia
6. http://www.historyplace.com/unitedstates/pacificwar/index.html
7. http://generals.dk/general/Yamamoto/Moichiro/Japan.html
8. http://wandererjourney.blogspot.com/2007/07/rengasdengklok-62-years-
later.html 9. http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
 

0 komentar:

Posting Komentar